Translate

Friday, March 10, 2017

Hai ...Sahabat Rili Blog semuanya,pada kesempatan kali ini Rili bakal membahas tentang 3 Situs Penghasil Dollar di Internet Yang Benar-Benar membayar kita dengan Dollar dengan hanya mengklik Iklan yang telah disediakan serta survey dan bermain game, dan ini bukan sebuah Scam.

Memang tidak dipungkiri banyak jasa penyedia iklan berbasis PTC di internet namun jika kalian tidak berhati-hati maka anda akan tertipu dan tidak akan dibayar oleh situs tersebut karena situs tersebut adalah SCAM alias situs abal-abal yang menjanjikan membayar kalian atas klik iklan yang kalian lakukan,untuk itu Rili merekomendasikan untuk mengecek apakah situs yang anda pilih termasuk SCAM atau bukan..itu bisa kalian cek di Google search.

kembali ke pembahasan, untuk anda yang ingin melakukan atau mencari tambahan penghasilan uang berupa Dollar di internet yang benar-benar membayar anda, dibawah ini ada beberapa situs yang bisa anda coba,situs ini terbukti membayar atas apa yang telah kita lakukan dan ditus ini mampu membayar kita dari $50 - $100 / harinya, Woww keren bukan..namun hal itu tergantung kinerja kita,semuanya perlu kesabaran serta ikhtiar untuk mencapainya.

Baik langsung saja buat anda yang ingin mencoba mendapatkan Dollar di internet dengan mudah anda bisa melakukan pendaftaran dari semua situs penghasil Dollar di bawah ini:

1.Clixsense adalah situs penghasil Dollar yang memberikan kita penghasilan melalui klik iklan atau PTC,survey serta bermain game, pembayaran atau penawaran bervariasi mulai dari $0.01 sampai dengan $20 setiap iklan atau survey dan pembayaran dilakukan melalui akun Paypal,untuk itu anda mesti mendaftar dahulu akun paypal menggunakan alamat email anda caranya pun cukup mudah kok.

untuk mendaftar dan membuat akun paypal Silahkan Klik Disini

Untuk melakukan pendaftaran/Register Clixsense Klik Disini



2. Neobux sama seperti Clixsense situs penghasil Dollar yang memberikan kita penghasilan melalui klik iklan atau PTC,survey serta bermain game, pembayaran atau penawaran bervariasi mulai dari $0.01 sampai dengan $20 setiap iklan atau survey dan pembayaran dilakukan melalui akun Paypal

Untuk melakukan pendaftaran/Register Neobux Klik Disini


3.Familyclix Tidak jauh berbeda dengan 2 situs diatas situs penghasil Dollar yang memberikan kita penghasilan melalui klik iklan atau PTC,survey serta bermain game, pembayaran atau penawaran bervariasi mulai dari $0.01 sampai dengan $20 setiap iklan atau survey

Untuk melakukan pendaftaran/Register FamilyClix   Klik Disini

Nah Itulah Situs penghasil Dollar di Internet yang benar-benar membayar dan saya sarankan anda mendaftar disemua situs tersebut untuk meningkatkan penghasilan Dollar anda dan semakin cepat anda mendapatkan pundi-pundi Dollar di internet.

Sekian Artikel dari Rili Blog mengenai 3 Situs Penghasil Dollar di Internet Yang Benar-Benar membayar Semoga Bermanfaat, dan jangan lupa meninggalkan komentarnya, terimakasih..Salam Rili

Thursday, March 2, 2017

7 Kelemahan Wanita Yang Wajib Diketahui Pria

Kalian para pria seharusnya menyadari kalau wanita itu adalah anak cucu dari Siti Hawa yang sangat mudah terlena. Kalau melihat sejarah Siti Hawa merayu Adam, pasti tahu kelemahan wanita, seperti gampang tergoda misalnya. Nah, bagi kalian para pria jika memang ingin mengetahui kelemahan wanita, kali ini Rili akan memberikan gambaran spesifik tentang 7 kelemahan wanita yang wajib diketahui pria.

Selain itu, jika suatu saat ketika anda mendekati wanita bisa juga dijadikan dasar untuk mendapatkan hatinya. Karena sosok wanita yang terlihat kuat tampak luarnya itu, belum tentu juga kuat saat dalam hatinya. Silahkan dibaca dan dipahami agar tidak salah saat mendekati wanita tersebut.




1. Rayuan

Siapapun wanita itu, dia sangat mudah terlena karena rayuan, apalagi rayuan dari sosok pria yang dia sukai. Rayuan ini sangat manjur dijadikan cara pertama saat mendekatinya. Upayakan juga merayunya dengan baik dan benar.

Klik Video

2. Sanjungan

Sanjungan hampir sama dengan rayuan. Di sini, anda wajib hukumnya menyanjung dia dengan semua keahliannya, misalnya. Apalagi jika wanita itu memiliki bakat, pasti sangat mudah untuk anda menyanjungnya.


Klik Video

3. Melihat dan Mendengar Kata Mesra

Wanita sangat suka sekali dengan kata-kata yang mesra, jadi upayakan untuk membuat sebuah tulisan mesra atau membuatnya mendengarkan anda melantunkan puisi cinta. Dia bakalan klepek-klepek pada anda.

Klik Video

4. Tatapan Mata Tajam

Wanita sangat rentan jika diajak bertatap mata. Dia akan merasa grogi karena anda terus menerus melihatnya. Dia merasakan keanehan dan akan menyuruh anda menghentikan tatapan itu. Tetapi, anda terus saja memandanginya, karena dia akan semakin malu dan akhirnya dia jatuh cinta pada anda.

Klik Video

5. Pemberian Berharga

Memberikan kenang-kenangan untuknya adalah langkah jitu mendapatkannya. Wanita sangat suka dengan pemberian itu, karena di banyak persoalan, wanita akan mudah terhanyut manakala diberikan sesuatu yang dia sukai, misalnya memberikan jam tangan. Dan jika jam tangan pemberian anda itu dipakainya, itu artinya dia menyukai anda.

Klik Video

6. Saat Melihat Pria Macho

Wanita sangat menginginkan pasangan yang memiliki tubuh macho, six pack dan ideal. Jika kalian mempunyai tubuh seperti itu, alangkah beruntungnya anda bisa dengan mudah mendapatkannya.



7. Saat Melihat Pria Pintar

Wanita tidak ingin mempunyai pasangan yang bodoh. Dan di sini anda harus membuat pikiran anda sepintar mungkin dengan belajar. Jika anda tidak memiliki kepribadian macho, anda harus memiliki pria pintar berwawasan luas. Sehingga dia akan mengagumi anda daripada pria lain.

No comments:

13 Sifat Laki-laki Yang Tidak Disukai Perempuan

Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.
* Pertama, Tidak Punya Visi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Dalam ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati.

Namun yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”

* Kedua, Kasar
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna bil ma’ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.
Banyak para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.
* Ketiga, Sombong
Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.” Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong.
Sayangnya dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong seorang suami.
* Keempat, Tertutup
Nabi saw. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.
Kini banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap suami yang begitu tertutup ini.
* Kelima, Plinplan
Setiap wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’:34).
* Keenam, Pembohong
Banyak kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan iman itu sendiri.
Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.
* Ketujuh, Cengeng
Para istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan tidak sedikitpun gentar.
Suami yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
* Kedelapan, Pengecut
Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’uudzubika minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi saw. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah, Nabi saw. adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.
Para istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.
* Kesembilan, Pemalas
Di antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni a’uudzubika minal ‘ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.
* Kesepuluh, Cuek Pada Anak
Mendidik anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.
Kini banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.
* Kesebelas, Menang Sendiri
Setiap manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.
* Keduabelas, Jarang Komunikasi
Banyak para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.
Banyak para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.
* Ketigabelas, Tidak Rapi dan Tidak Harum
Para istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang tidak enak. Allahu a’lam

No comments:

Musik Haram! Jawaban Imam Ibnu Katsir Asy-Syafi’i

SYAIKH IMADUDDIN BIN KATSIR ASY-SYAFI’I (WAFAT TAHUN 774)


Beliau berkata: “Cukuplah Allah sebagai pelidungku dan Dia adalah sebaik-baik pelindung. Penggunaan alat-alat musik dan mendengarkannya hukumnya haram. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam beberapa hadits nabi. diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Ghanim Al-Asy’ari.[63]
Ia berkata: “Telah menceritakan kepadaku Abu Amir atau Abu Malik[64], demi Allah ia tidak berdusta kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:
“Akan muncul di kalangan umatku nanti beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat musik. “
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahihnya secara mu’allaq dengan shighah jazm (dengan kalimat yang mengesankan keshahihannya-pent).[65] Diriwayatkanjuga oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya[66] , Abu Daud[67] dan Ibnu Majah[68] dalam Kitab Sunan dengan sanad yang shahih tanpa cacat. Dan telah dinyatakan shahih oleh beberapa orang ulama. Al-Ma’azif adalah alat musik, demikian dikatakan oleh Imam Abu Nashr Ismail bin Hammad Al-Jauhari[69] dalam Kamus Shihah-nya. Itulah makna yang dikenal dalam bahasa Arab. Kemudian telah dinukil ijma’ dari beberapa imam atas haramnya pertunjukan rebana dan seruling. Ada beberapa orang yang menyebutkan perbedaan pendapat yang tidak mu’tabar dalam masalah ini.
Adapun memisahkan antara tabuhan rebana dengan seruling, dalam masalah ini telah terjadi perbedaan pendapat yang sudah begitu masyhur dikalangan madzhab Syafi’i. Sementara imam-imam yang berjalan di atas madzhab ahli Iraq mengharamkannya. Mereka lebih dalam mengetahui pendapat madzhab daripada ahli Khurasan. Pendapat mereka itu didukung pula oleh hadits yang telah lewat. Tidak ada yang dikecualikan darinya selain rebana bagi para gadis kecil pada hari-hari `Ied, ketika menyambut orang besar yang baru tiba dan pada pesta-pesta pernikahan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits-hadits nabi. Hal itu telah dijelaskan dikesempatan lain. Dibolehkannya rebana pada waktu-waktu tertentu itu bukan berarti dibolehkan di setiap waktu. Sebagaimana halnya mengenakan sutera yang dibolehkan bagi penderita penyakit gatal (kusta) saat bersafar dan pada waktu berperang dalam kondisi darurat sementara tidak ada yang dapat dipakai kecuali sutera. Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa sutera halal dipakai kapan saja.
Dan masih banyak lagi permasalahan yang serupa. Dalam hal ini sangat banyak sekali penukilan dari para Salaf, di antaranya adalah ucapan Abdullah bin Mas’ud , cukuplah bagi kita kedalaman fiqih dan ilmu beliau, amal serta nasihat beliau. Beliau berkata: “Nyanyian dapat menumbuhkan benih kemunafikan sebagaimana musim semi menumbuh-kan tanam-tanaman.”
Ucapan itu telah dinukil secara shahih dari beliau. Sebagian orang ada yang menisbatkan ucapan tersebut kepada Rasulullah, namun yang benar adalah mauquf dari ucapan Abdullah bin Mas’ud Berkenaan dengan tirman Allah :
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah.” (Luqman: 6)
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Demi Allah, maksudnya adalah nyanyian.[70]
Diriwayatkan juga oleh Imam At-Tirmidzi[71] dan imam lainnya sebuah hadits yang menyebutkan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan para biduanita dan penegasan bahwa uang hasil penjualan mereka haram hukumnya (tidak halal). Sekiranya kita sebutkan hadits-hadits dan atsar-atsar yang diriwayatkan dalam masalah ini tentu buku ini tidak akan dapat menampungnya. Kami telah menulis buku tersendiri berkenaan dengan masalah ini.
Adapun menjadikannya sebagai alat mendekatkan did kepada Allah dan sebagai ajaran agama yang dijalankan untuk meraih pahala, maka itu adalah bid’ah yang sangat keji, tidak ada seorang nabipun yang mengatakan demikian. Dan tidak pernah sama sekali diturunkan dalam kitab-kitab suci dari langit. Bahkan hal itu sangat mirip dengan orang-orang yang diceritakan Allah:
“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau.” (Al-An’ am: 70)
Dan Allah berfirman:
“Ibadah mereka di sekitar Baitullah itu lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah adzab disebabkan kekafrran mu itu” (Al-Anfal: 35)
Yaitu tepuk tangan dan siulan. Jelas saja rebana dan seruling lebih dahsyat lagi. Dalam sebuah hadits shahih riwayat Muslim[72] dalam Shahih-nya disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
“Lonceng itu adalah seruling setan.”[73]
Jika lonceng saja sudah dikatakan demikian bagaimana pula dengan rebana yang berkerincing dan seruling yang berbagai macam bentuk dan bunyi. Oleh sebab itu Abu Bakar Ash-Shiddiq membentak dua putri kecil yang menabuh rebana di dekat ‘Asiyah pada hari `Ied. la berkata: “Layakkah mazmur[74] (nyanyian) setan ada dalam rumah Rasulullah!? Rasulullah berkata kepadanya:
“Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar, sebab bagi setiap umat ada hari besarnya, dan hari ini adalah hari besar kita.”[75]
Beliau menyetujui ucapan Abu Bakar bahwa tabuhan rebana itu adalah nyanyian setan, namun beliau mengecualikannya pada hari ‘Ied bagi anak-anak gadis tersebut untuk menunjukkan kegembiraan dan keceriaan pada hari itu. Sebagaimana beliau juga menyetujui kaum Habasyah yang bermain tombak di dalam masjid pada hari `Ied. Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa bila hal itu mereka lakukan setiap waktu Rasulullah pasti menyetujuinya!
Maksudnya, menjadikan nyanyian dan musik yang diharamkan itu sebagai ketaatan merupakan kemungkaran yang sangat keji dan bid’ah yang sangat besar. Oleh sebab itulah, ketika sebagian ahli tasawuf setelah kurun ketiga Hijriyah melakukannya, lalu mereka mendapatkan al-wajd dan cita rasa yang tinggi saat mendengarkan nyanyian tersebut dan tidak mengetahui kerusakan yang ditimbulkannya dan akibat jelek yang dihasilkannya, maka para ulama mengingkari mereka dengan keras. Sampai-sampai Imam Asy-Syafi’i berkata: “Di Iraq saya mendapati sesuatu yang disebut taghbir yang diciptakan oleh kaum zindiq, yang dilakukan untuk menghalangi orang dari Al-Qur’an.”
Itulah pandangan mereka tentang taghbir. Taghbir itu sendiri adalah tabuhan dengan menggunakan tongkat atau stik pada kulit yang telah dikeringkan (gendang) dan menyenandungkan syair-syair religi yang menyentuh hati dan menggerakkan perasaan. Namun demikian para ulama itu tetap menyebut mereka kaum zindiq. Bagaimana pula bila para ulama melihat bid’ah-bid’ah yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang, seperti mendengarkan nyanyian, menari dengan iringan rebana dan seruling dihadiri pula oleh para amrad dan kaum wanita. Lalu mereka menganggap bahwa dengan keadaan seperti itu mereka telah mencapai hakikat ilahiyah dan ma’rifat ruhaniyah. Di antara mereka ada yang berkata: “Barangsiapa turut menari maka akan diampuni dosanya”, atau perkataan senada dengan itu. Ditambah lagi percampur-bauran dengan kaum wanita dan amrad, disertai dengan jeritan dan rintihan serta atraksi memunculkan daun udzun dan burung dan sejenisnya, yang pada umumnya hal itu hanyalah sulapan dan tipuan belaka. Dan hal itu mereka jadikan sebagai alat untuk mengambil harta manusia dengan cara yang batil. Disamping itu juga mengklaim bahwa mereka adalah wali-wali Allah, para perantara kepada Allah. Karena itulah mereka tergolong orang yang paling jauh dari kebenaran dan paling sesat dari jalan hidayah.
Para ulama tidaklah mengingkari adanya karamah para wali. Bahwasanya hal itu memang ada dan akan tetap ada. Jumlahnya tidaklah dapat dibatasi dan tidak bisa pula dihitung saking banyaknya. Namun karamah itu hanyalah diberikan kepada orang yang berjalan di atas shirathal mustaqim dan di atas sunnah. Dan karamah itu hanya muncul pada diri seorang wali yang arif, alim tentang agama dan dibutuhkan oleh kaum muslimin, sebagaimana karamah-karamah yang diriwayatkan dari para Salafus Shalih . Boleh jadi terjadi hal-hal spektakuler dan menakjubkan atas seorang yang tidak mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun hal itu justru akan menjadi musibah dan bumerang bagi dirinya. Seperti halnya seorang alim yang tidak mendapat faidah apapun dari ilmunya. Yunus bin Abdul A’laa Ash-Shadafi[76] berkata: “Saya pernah berkata kepada Imam Asy-Syafi’i: “Sahabat kami, yakni Al-Laits bin Sa’ad[77], pernah berkata: “Jika kalian melihat seorang lelaki berjalan di atas air janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.” Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak itu saja, semoga Allah merahmati beliau, bahkan jika kalian melihat seorang lelaki berjalan di atas bara api atau melayang di udara maka janganlah terpedaya dengannya hingga kalian cocokkan keadaannya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.”
Itulah pernyataan para ulama rahimahumullah berkenaan dengan masalah ini. Allah  telah berfirman:
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (An-Nahl: 43)
Inti seluruh persoalan ini adalah mengikuti syariat nabi dalam perkataan, perbuatan dan niat. Apabila shahih bahwa beliau telah mengucapkannya, atau melakukannya maka itulah kebenaran yang tidak boleh menyimpang darinya dan tidak ada kebenaran selainnya. Dan apa saja yang tidak beliau ucapkan atau tidak beliau lakukan (dalam masalah agama) maka itulah bid’ah yang dikatakan oleh Rasulullah :
“Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dun sunnah Khulafa Ar-Rasyidin yang telah mendapat petunjuk setelahku. Peganglah ia erat-erat. Jauhilah segala perkara yang diada-adakan, sebab setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah pasti sesat”[78]
Dalam lafal lain beliau  menyatakan:
“Setiap kesesatan tempatnya di dalam Neraka”
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah bersabda:
“Setiap amalan (dalam urusan agama) yang tidak ada keterangannya dari kami maka amalan itu tertolak”.[79]
Diriwayatkan juga bahwa beliau bersabda:
“Tidak aku tinggalkan satupun perkara yang mendekatkan kalian ke Surga kecuali aku telah memerintahkan kalian untuk mengerjakannya. Dan tidak aku tinggalkan satupun perkara yang menjauhkan kalian dari Neraka kecuali aku telah menjelaskannya kepada kalian.”[80]
Rasulullah juga bersabda:
“Saya tinggalkan kalian di atas jalan yang putih bersih, malamnya seterang siang, tidak ada yang menyimpang darinya kecuali binasa”[81].
Allah berfirman:
“Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk.” (An-Nuur: 54).
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An-Nuur: 63)
Allah juga berfirman:
“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’.” (Ali Imran: 31)
Ayat-ayat dan hadits-hadits berkenaan dengan masalah ini sangat banyak sekali. Maksudnya adalah penegasan bahwa Rasulullah dan juga sahabat-sahabat beliau tidak pernah mendengarkan nyanyian-nyanyian bid’ah seperti itu. Akan tetapi mereka khusyu’ menyimak Al-Qur’an, mentadabburi ayat-ayatnya, dan menyelami maknanya yang dalam, sebagaimana disebutkan Allah dalam kitabNya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka avat-ayatNya, bertambahalah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal.” (Al-Anfal: 2)
Dan juga dalam firman Allah
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaltu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.” (Az-Zumar: 23)
Dan juga dalam firmanNya:
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shad: 29)
Dan juga dalam firmanNya:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau kira-nya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (An-Nisa’: 82)
Allah     juga berfirman:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci.” (Muhammad: 24)
Seorang sahabat nabi berkata: “Tidaklah seseorang itu ditanya tentang dirinya kecuali sikapnya terhadap Al-Qur’an. Jika ia mencintai Al-Qur’an berarti ia mencintai Allah. Jika ia membenci Al-Qur’an berarti ia membenci Allah.”[82]
Ucapan tersebut merupakan singgungan bagi orang yang menyadari dirinya. Barangsiapa yang tergerak bilamana mendengar bait syair dan tidak merasa tergugah bilamana mendengarkan untaian ayat-ayat Al-Qur’an, meraung dan menangis bilamana mendengar suara yang merdu sementara tidak peduli tatkala mendengar janji Allah dan ancamanNya, jika ia memiliki karakter seperti itu berarti ia tidak berada di atas jalan yang benar. Bahkan jika tidak segera bertaubat, ia tergolong orang yang dipanggil dengan hina pada Hari Kiamat nanti, wallahu a’lam.
Ditulis oleh: Ismail bin Katsir Asy-Syafi’i
Sumber : ‘Noktah-Noktah Hitam Senandung Setan’ Terjemah Kasyful Ghithaa’ ‘An Hukmi Sama’il Ghinaa’ Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah; Halaman 40-49.

[63]Beliau adalah Abdurrahman bin Ghanim Al-Asy’ari, masih diperdebatkan statusnya sebagai sahabat nabi, lihat Ma’rifatus Tsiqat karangan A-’Ijli (II/85) dan SiyarA’lamun Nubala’(IV/45) dan Taqrib At-Tahdzib (I/494).
[64] Beliau adalah Abu Amir Al-Asy’ari, seorang sahabat, namanya adalah Abdullah, ada yang mengatakan Ubeid bin Hani’ atau bin Wahab. Beliau hidup hingga masa kekhalifahan Abdul Malik. Lihat Taqrib At-Tahdzib (II/443) dan Tahdzib At-Tahdirb(XII/145).
[65] Shahih Al-Bukhari (no.5590).
[66] Musnad Imam Ahmad (V/342).
[67] Sunan AbuDaud(no. 3688). Abu Daud bernama Sulaiman bin Al-Asy’ats bin lshaq AI-Azdi As-Sijistani, tsiqah hafizh, seorang penuiis kitab Sunan dan lainnya, termasuk tokoh ulama besar, wafat pada tahun 275 H. Silakan that Siyar A’lamun Nubala’(XIII/203) dan Tahdzib At-tahdzib (IV/169).
[68] Sunan Ibnu Majah (no. 4036), Ibnu Majah bernama Muhammad bin Yazid Ar-Raba’i AI-Qazwiini Abu Abdullah, seorang penulis kitab Sunan, beliau juga menulis kitab Tafsir dan Tarikh. Wafat pada tahun 273 H. Silakan lihat Siyar A’lamun Nubala’(XIII/277) dan Tahdzib At-tahdzib (II/220).
[69] Beliau adalah Ismail bin Hammad Al-Jauhari Abu Nashr, berasal dari daerah Farab, salah satu daerah di Turki. Silakan lihat An-Nujum Az-Zahirah (IV/207), Lisanul Mizan (I/400) dan Sryar A’lamun Nubala’(XVII/80)
[70] Silakan lihat Sunanul Kubra karangan Al-Baihaqi (X/223) dan Tafsir Al-Qurthubi (VIII/5234).
[71] Beliau adalah Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Adh-Dhahhak As-Sulami At-Tirmidzi Abu Isa, seorang penulis kitab Jami’-=atau disebut juga Sunan, seorang tsiqah dan hafizh. Wafat pada tahun 279 H. Silakan lihat SiyarA’lamun Nubala’(XIII/270) dan Syadzaratudz Dzahab(II/174).
[72] Nama lengkap beliau adalah Muslim bin AI-Hajjaj bin Muslim AI-Qusyeiri An-Naisaaburi seorang tsiqah lagi hafizh, seorang imam dan penulis terkenal serta alim dalam bidang fiqih. Wafat pada tahun 257 H, silakan lihat Siyar A’lamun Nubala’(X11/557) dan Tahzdib At-tahdzib(11/245).
[73] Shahih Muslim (no. 2114) dengan lafal: “Lonceng merupakan seruling bagi setan.”. Abu Daud dalam Sunannya (no.2556), Ahmad dalam Musnad-nya (I1/366) dan (1I/372). Lihat juga Shahih Jami’ Ash-Shaghir (III/83).
[74] Mazmur artinya nyanyian. Adapun mizmar adalah suara lirih. Az-Zamir artinya suara merdu. Istilah ini digunakan juga untuk ghina’(nyanyian). Lihat Ighatsatul Lahfan karangan Ibnul Qayyim (hal.  199).
[75] HR. AI-Bukhari dalam kitab Ash-Shahih (no. 949 dan 952) dan Muslim dalam Shahih-nya (no.892), silakan lihat komentar tentang hadits ini dalam catatan kaki nomor 222.
[76] Beliau adalah Yunus bin Abdul A’laa Ash-Shadafi Abu Musa AI-Mishri, seorang tsiqah. Silakan lihat Tahdzib At-Tahdzib (XI/440), Taqrib At-Tahdzib (II/385), Al-Jarh wat Ta’dil (IX/243), Wafayaatil A’yan (VII/249) dan Al-Ansab(VIII/288).
[77] Beliau adalah Al-Laits bin Sa’ad bin Abdurrahman AI-Fahmi Abul Harits AI-Mishri, seorang tsiqah, faqih dan imam yang sangat terkenal. Silakan lihat Tarikh karangan Ibnu Ma’in (II/501) dan Siyar A’lamun Nubala’ (VIII/122).
[78] HR. Abu Daud (4607), At-Tirmidzi dalam Jami’-nya (2676), ia berkata: “Hasan shahih“, Ahmad dalam Musnad-nya (IV/126-127), Ibnu Majah dalam Sunan-nya (42) dan telah dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam shahih Jami’At-Tirmrdzi dan Shahih Sunam Ibnu Majah.
[79] HR. AI-Bukhari (2647), Muslim (1718) dalam shahih mereka berdua dengan lafal: “Barangsiapa mengada-adakan amalan dalam agama kami ini yang bukan termasuk daripadanya maka amalan itu tertolak.” Diriwayatkan juga oleh Muslim (1718) dengan lafal: “Barangsiapa mengerjakan amalan yang tidak ada keterangannya dari kami..” berikut pembaca akan dapat membaca ulasan Ibnul qayyim tentang hadits tersebut.
[80] HR. Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya (20100) dari Ma’mar dari Imran, dan Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (II/155/1647) dari hadits Abu Dzar, AI-Haitsami berkata dalam Al-Mujamma’, ‘Perawi riwayat Ath-Thabrani semuanya tsiqah dan dipakai dalam kitab Shahih kecuali Muhammad bin Abdullah bin Yazid AI-Muqri’, dia tsiqah tapi tidak dipakai dalam kitab Shahih’. Lihat Al-Mujamma’(VII I/264).
[81] HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya (43) dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah (42) dan diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak(I/96) dan Ahmad dalam Musnad(IV/126).
[82] Sahabat nabi yang dimaksud di sini adalah Abdullah bin Mas’ud, silakan lihat Ihya’ ‘Ulumuddin (I/273).

Newer Posts Older Posts Home

Adsense

YesAdvertiser